Waduh, Ternyata Berat Badan Berlebihan Bisa Picu Naiknya Kasus Kematian Covid-19 loh!

Terkini.id, Jakarta - Sebuah studi mengatakan bahwa ternyata ada korelasi antara angka kematian Covid-19 dengan berat badan berlebihan atau obesitas di sejumlah negara di dunia.

Hal itu dilihat dari mayoritas negara dengan angka kematian akibat Covid-19 tinggi merupakan negara yang memiliki angka obesitas yang tinggi juga.

Dilansir dari Beritasatu, Reuters melaporkan tingkat kematian akibat virus Covid-19, ternyata 10 kali lebih tinggi di negara-negara di mana setidaknya ada 50% orang dewasa kelebihan berat badan. 

Sebagai contoh, Inggris menurut data WHO memiliki tingkat kematian akibat virus Covid-19 tertinggi ketiga di dunia. Untuk ukuran obesitas, Inggris berada di tertinggi keempat kasus kematian Covid-19 per 100.000 dan 63,7 persen orang dewasa dengan kelebihan berat badan. 

Setelah Inggris, ada Amerika Serikat, dengan 152,49 Covid- 19 kematian per 100.000 dan 67,9 persen orang dewasa kelebihan berat badan.

Sebaliknya, negara-negara dengan angka obesitas rendah memiliki kasus kematian Covid-19 yang rendah pula.

Tim Lobstein, penasihat ahli Federasi Obesitas Dunia tersebut memberi contoh negara Korea Selatan dan Jepang yang memiliki kasus kematian Covid-19 yang rendah.

"Lihatlah negara-negara seperti Jepang dan Korea Selatan, tempat mereka memiliki tingkat kematian akibat Covid-19 yang sangat rendah serta tingkat obesitas orang dewasa yang sangat rendah," ujar Tim, dikutip dari Beritasatu, Jumat, 5 Maret 2021.

"Mereka memprioritaskan kesehatan masyarakat di berbagai tindakan, termasuk berat populasi, dan itu telah terbayar dalam pandemi," imbuhnya.

Hal sama juga dikatakan oleh Dokter gizi Dr dr Nurpudji Taslim, SpGK (K), MPH dan dokter endokrin Prof Dr dr Ketut Suastika, SpPD-KEMD menjelaskan pengidap obesitas lebih rentan terinfeksi virus Covid-19.

Dalam webinar memperingati Hari Obesitas Dunia, dr Nurpudji mengatakan mengatakan, pengidap obesitas 46 persen lebih berisiko terkena Covid-19.

"Adanya komorbid pada orang obesitas, hipertensi, kardiovaskuler, penyakit ginjal, atau liver, ini semua akan memperberat. Risiko akan semakin naik. Orang-orang obesitas kemungkinan besar masuk ICU tinggi sekali. Kalau kita lihat data, yang masuk (ICU) jauh lebih tinggi," ujarnya dikutip dari detikHealth, Rabu, 3 Maret 2021.

Sedangkan, dr Ketut mengatakan bahwa pengidap obesitas lebih rentan terinfeksi virus karena respon imun rendah

"Respon imun pada pengidap obesitas lebih buruk dibandingkan non obesitas. Dia mudah terkena infeksi. Kalau infeksi juga luarannya jelek," jelasnya.