Viral Netizen Hujat Pendakwah Karena Sebut Minum Susu Berlebihan Sebabkan Mata Rabun, Benarkah?

Terkini.id, Jakarta- Dua orang pendakwah asal Malaysia ramai dihujat netizen karena isi dakwahnya yang menyebutkan bahwa minum susu berlebihan bisa menyebabkan mata rabun. Dakwah tersebut disampaikan melalui siaran langsung di akun TikTok Siti Afifah yang kemudian viral usai dibagikan ulang oleh akun Twitter @Uyushh pada Minggu, 27 November 2022.

Dalam siaran langsung itu, terlihat dua orang pendakwah yakni pria dan wanita tengah menyampaikan beberapa ajaran yang dinilai menyesatkan oleh netizen. Pasalnya, mereka mengatakan bahwa terlalu banyak minum susu dapat menyebabkan mata rabun.

Si pendakwah pria bahkan menyebutkan bahwa hal tersebut tercatat di dalam sebuah kitab.

"Nanti Ustazah akan cerita itu dalam kitab Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah menyebutkan bahwa minum susu berlebihan bisa menyebabkan mata rabun," ujarnya, seperti dikutip dari World of Buzz pada Senin, 28 November 2022.

Penuturannya tersebut lantas membuat komentar negatif memenuhi layar siaran langsung. Videonya pun menjadi viral usai dibagikan ulang oleh akun Twitter @Uyushh. Menurutnya, pendakwah itu sering membuat pernyataan yang menyesatkan.

"Waktu itu bikin isu minum obat tahan sakit bisa masuk neraka, sekarang minum susu segala. Makin lama makin aneh deh orang tua ini. Tolonglah banned mereka, orang kaya mereka yang buat Islam jadi jelek," katanya.

Netizen kemudian ramai menanggapi unggahan itu. Tidak sedikit netizen yang dibuat heran dengan pernyataan dari pria yang mengaku sebagai pendakwah tersebut.

"Aku bingung kenapa dia dipanggil ustaz," tulis seorang netizen.

"Tolong banget orang kayak gini jangan dibuat viral, langsung block aja," komentar netizen lainnya.

Adapula netizen yang berpendapat bahwa menurutnya, minum susu berlebihan secara ilmu sains akan memicu kadar insulin yang tinggi hingga menyebabkan diabetes lalu berakhir merusak berbagai organ termasuk mata. Namun, dua pendakwah tersebut hanya asal menyampaikan apa yang mereka baca saja tanpa memahami proses bagaimana mata bisa rabun.

Halaman
12
Selanjutnya