Setahun IAIN Sorong, Obituari Ketua STAIN Sorong Pertama Prof. DR. H. Saifuddin, MA.

Terkini.id, Sorong – 28 Februari 2021 yang akan datang, menandai setahun IAIN Sorong. Dalam pekan ini, baru saja terbit Keputusan Mentri Agama tentang Organisasi dan Tata Kerja (ortaker) sebagaimana dinyatakan Plt Direktur Pasca Sarjana IAIN Sorong, melalui konfirmasi aplikasi pesan singkat, Sabtu 20 Februari 2020.

Berikut ini obituari, Ketua STAIN Sorong pertama, Prof. Dr. H. Saifuddin.

Setelah perawatan mulai Rabu, 3 Agustus sampai Senen 8 Agustus 2011. Wafat di tengah Ramadhan. 

Sepuluh hari sebelum ulang tahun yang jatuh pada 18 Agustus, beliau menghadap Allah ketika masih menjabat sebagai Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sorong. 

Perguruan tinggi yang dipimpin awalnya sebagai Pgs (Pengganti Sementara) pada tahun 2007, kemudian pada tahun 2008 secara definitif diamanahkan sebagai Ketua STAIN Sorong dengan masa jabatan sampai 2012. 

Walaupun beliau dalam salah satu kesempatan bersama-sama ke Jakarta, mengajukan pertanyaan kepada Kepala Biro Ortala Kementerian Agama RI tentang kemungkinan untuk menjadwalkan pemilihan ketua akhir 2011, sehingga pada April 2012 terpilih ketua baru yang akan memimpin STAIN Sorong pada tahapan selanjutnya.

Sebelum menjabat ketua STAIN Sorong, almarhum dosen STAIN Watampone dengan amanah sebagai kepala Unit Peningkatan Mutu Akademik. Di samping itu sebagai bentuk pengabdian masyarakat, beliau juga menjabat sebagai direktur Pesantren al-Ikhlash, Ujung. Bone. 

Pada awal pengabdian sebagai pegawai negeri beliau ditempatkan di IAIN Alauddin Fakultas Syariah Menado. Bertugas sampai 1999 di STAIN Menado kemudian dipindahkan ke STAIN Watampone sebagai Kepala Unit Komputer.

Almarhum menempuh pendidikan strata tiga di UIN Syarif Hidayatullah yang ketika itu masih dalam bentuk kelembagaan IAIN yang diselesaikan pada tahun 1997 dalam konsentrasi hadis dengan salah satu pembimbing yaitu Prof. Dr. Syuhudi Ismail.

Walaupun almarhum Prof. Syuhudi tidak menyelesaikan pembimbingan secara penuh karena sakit yang akhirnya mengantar ke akhir hayat beliau. 

Dengan waktu yang singkat selama 2 tahun lebih, tak sampai tiga tahun, almarhum Prof. Saifuddin menjadi salah satu pakar yang menekuni kajian hadis. 

Sepanjang 2 dasawarsa terakhir di UIN Syarif Hidayatullah, hanya dalam hitungan jari kandidat doktor yang menyelesaikan pendidikan tidak lebih dari 3 tahun. Allah yarham menyelesaikan program, sarjana pada tahun 1992 di IAIN Alauddin Ujungpandang, di fakultas Syariah jurusan Tafsir Hadist. (bersambung…)