Pupuk Kaltim Dukung Produktivitas Padi Mamuju Usai El Nino

Terkini.id, Sulbar - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) terus memperkuat posisi dalam mendorong ketahanan pangan dan sektor pertanian nasional dengan menyediakan produk berkualitas bagi petani.

Melalui dukungan ini, Pupuk Kaltim berupaya meningkatkan produktivitas padi di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat.

Pada panen raya periode Oktober 2023 - Maret 2024, Pupuk Kaltim memberikan pendampingan bagi petani dalam pemilihan pupuk yang tepat.

Dengan memperkenalkan tata cara pemupukan yang sesuai, para petani dapat meningkatkan hasil panen dengan memperhatikan karakteristik lahan dan kebutuhan tanaman.

"Kehadiran Pupuk Kaltim bertujuan untuk memperkenalkan produk unggulan kepada masyarakat dan mendorong produktivitas tanaman secara maksimal," kata Indah Febrianty, VP Marketing Business Partner Korporasi Pupuk Kaltim.

Pupuk Kaltim juga rutin menggelar edukasi bagi petani di berbagai wilayah Indonesia untuk meningkatkan pemahaman tentang penggunaan pupuk yang tepat.

Dengan beragam formula NPK Pelangi, termasuk produk andalan terbaru NPK Pelangi JOS, Pupuk Kaltim menawarkan solusi yang cocok untuk berbagai jenis tanaman dan karakteristik lahan.

Selain jaminan kualitas produk, Pupuk Kaltim juga melibatkan tim ahli dan tenaga penjualan yang siap memberikan informasi serta konsultasi kepada petani. Hal ini bertujuan untuk mengatasi kendala yang dihadapi dalam sektor pertanian dan memastikan kandungan unsur hara dalam tanah terjaga dengan baik.

Sementara itu, Bupati Mamuju, Sitti Sutinah Suhardi, menyambut positif dukungan Pupuk Kaltim. Ia mengakui bahwa sektor pertanian dan perkebunan merupakan komoditas utama andalan petani dan daerah.

Dukungan ini sangat diperlukan terutama setelah musim kemarau yang melanda sejak pertengahan 2023, akibat dampak El Nino, yang menyebabkan penurunan hasil produksi padi secara drastis.

"Dengan dukungan Pupuk Kaltim, kami berharap produktivitas hasil padi bisa lebih dimaksimalkan untuk panen berikutnya, dan harga komoditas di pasaran pun secara perlahan turut stabil," ungkap Sitti Sutinah.